Kamis, 01 Desember 2011

TANTANGAN DALAM PEMBELAJARAN BERKARAKTER BANGSA

        Guru di akhir-akhir ini dalam tugas profesinya di hadapkan pada pelaksanaan pembelajaran yang menekankan pada beberapa nilai -nilai karakter yang telah disebutkan dalam kurikulum berkarakter bangsa, seperti halnya yang telah dilaksanakan di forum-forum guru seperti KKG yang bertujuan untuk membekali guru agar dalam pembelajarannya mulai menerapkan pembelajaran berkarakter bangsa. Khususnya lagi pembelajaran di tingkat SD yang notabene pendidikan dasar di sini mulai ditekankan dengan maksud peserta didik dapat melaksanakan dan menjiwai nilai-nilai karakter sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru dari setiap rencana program pembelajaran.
          Tetapi semua itu hasilnya belum bisa menjanjikan jika beberapa faktor di bawah ini diabaikan, faktor-faktor itu adalah; Keluarga (orang tua), Sekolah( Guru) , dan Lingkungan.
      1. Keluarga 
Keluarga dalam hal ini adalah orang tua siswa, orang tua sangat menetukan keberhasilan dalam pembelajaran karakter, mengapa demikian ? sudah barang   tentu nilai-nilai karakter peserta didik akan terpatri di jiwa dan prilaku siswa sejak dini yang didapat dari didikan keluarganya ( orang tua ) sehingga anak masuk di sekolah sudah memiliki bekal pengalaman dalam melaksanakan nilai-nilai karakter di dalam keluarganya, maka peran orang tua dalam pendidikan karakter benar-benar sangat diperlukan keterlibatannya.
      2. Sekolah 
Sekolah merupakan agen pembelajaran yang berusahan mencetak generasi bangsa yang memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik / guru di sekolah. Maka di sinilah peran guru sebagai figur yang harus bisa berbicara di depan peserta didik tetapi yang lebih penting guru harus bisa memberikan suritauladan atau contoh konkrit terhadap apa yang diinginkan oleh guru kepada peserta didiknya. Jadi pada intinya guru bukan saja mengajar dengan menyuruh siswa untuk berbuat atau melakukan apa yang dimaksud guru tetapi guru harus lebih dulu memberi contoh, misal : Penanaman nilai karakter Religius, bagi siswa yang beragama Islam harus melaksanakan Sholat 5 waktu, tetapi guru sendiri tidak melaksanakan Sholat 5 waktu. Nah inilah keteladanan figur seorang  guru tidak ada.
      3. Lingkungan
Lingkungan bagi siswa sangat kompleks, bisa jadi lingkungan keluarga, teman bermain, dan masyarakat luas.
Seperti apa yang terjadi di lingkungan keluarga siswa juga memiliki lingkungan teman bermain atau kelompok sebaya lingkungan ini berada di masyarakat secara luas dan di sinilah tempat terjadinya kontak dalam komunikasi sosial yang sangat menentukan karakter anak, jika lingkungan baik bisa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan karakter anak, namun jika sebaliknya lingkungan tidak baik maka yang didapat hanya nilai-nilai yang bertolak belakang dari norma-norma nilai yang berkarakter bangsa yang diajarkan guru di sekolah. Maka lingkungan juga sangat-sangat diperlukan keterlibatannya dalam pembelajaran berkarakter bangsa.
Jadi semua upaya pemerintah dan dunia pendidikan khususnya bagi Guru tidak begitu saja mengabaikan ke tiga faktor tersebut di atas jika ingin berhasil dalam pelaksanaan pembelajaran karakter di Sekolahnya.
Terima kasih, semoga bermanfaat.